Dikutip
dari novel The Lost Symbol karya Dan Brown edisi bahasa Indonesia yang
diterbitkan Penerbit Bentang 2010.
Pada mulanya adalah Kata. (hal. 675)
Sejarah telah memberkahi umat manusia
dengan guru-guru terbijak, jiwa-jiwa sangat
tercerahkan yang memahami misteri-misteri spiritual dan mental melebihi
segala pemahaman. Kata-kata berharga para Ahli ini –Buddha, Yesus, Muhammad,
Zoroaster, dan lainnya yang tak terhitung banyaknya- telah diteruskan di
sepanjang sejarah di dalam wadah-wadah tertua dan paling berharga...BUKU.
Setiap kebudayaan di bumi memiliki buku
sucinya sendiri- Kata-nya sendiri-
yang kesemuanya berbeda, tetapi masing-masingnya sama. Bagi orang Kristen, Kata itu adalah Alkitab, bagi orang
Muslim Al-Quran, bagi orang Yahudi Kitab Taurat, bagi orang Hindu Kitab Weda,
dan seterusnya dan seterusnya.
Kata
itu akan menerangi jalan.
Teks
Pesan Agung Persaudaraan Mason berbunyi:
Waktu adalah sungai...dan buku adalah
perahu.
Banyak diluncurkan di sungai itu, hanya
untuk hancur.
Dan hilang melampaui ingatan di dalam
pasir-pasirnya.
Hanya sedikit, sedikit sekali, yang
tahan terhadap ujian-
ujian waktu dan tetap hidup untuk
memberkahi abad-
abad berikutnya.
Ada alasan mengapa buku-buku ini bertahan, sementara yang lain lenyap. Sebagai orang yang mempelajari keyakinan, Dean Galloway merasa takjub karena
teks-teks spiritual kuno –buku-buku yang paling banyak dipelajari di bumi-
sesungguhnya adalah yang paling sedikit dipahami.
Sebuah rahasia menakjubkan tersembunyi di
dalam halaman-halaman itu.
Suatu hari kelak, cahaya akan merekah,
dan umat manusia pada akhirnya akan mulai memahami kebenaran sederhana dan
transformatif ajaran-ajaran kuno...dan melakukan lompatan kuantum ke depan
dalam memahami hakikat diri mereka sendiri yang luar biasa.
Hidup
di dunia tanpa menyadari arti dunia ibarat berkunjung di perpustakaan besar
tanpa menyentuh buku-bukunya. ~The
Secret Teachings of All Ages
Namaste
_/l\_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar